Sabtu, 27 Februari 2010

Boker dan ngupil



Boker dan ngupil adalah dua hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Secantik apapun dan seganteng apapun manusia, pasti pernah melakukan hal tersebut. Kedua hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia akan kebersihan dan kenyamanan. Pasti tanya apa hubungannya, kan? Oke, apakah nyaman kamu bertemu orang dalam keadaan kebelet boker atau hidung yang penuh upil? Kalo merasa nyaman begitu, rasanya keadaan jiwa orang itu perlu dipertanyakan deh.

Boker itu indah.
Nggak ada orang yang membenci boker. Itu fakta yang akurat. Pengen tahu aja ada orang yang benci kalo mesti boker. Kecuali sih mereka yang lagi 'terlalu lancar' atau 'terlalu macet'. Itupun bukan maksud mereka benci boker, tapi lebih pada benci akan 'keterlaluan' yang mereka derita. Nyatanya, ketika kebelet, ya mereka tetep aja ke toilet, kan?

Boker adalah sumber inspirasi.
Secara pribadi (dan diakui juga oleh banyak temenku), banyak ide yang datang ketika kita sedang boker. Tepatnya kenapa, aku tak tahu pasti. Yang jelas berhubungan dengan 'ketenangan pikiran'. Saat boker, kita merasa seluruh fokus dan perhatian tertuju pada satu hal ini. Biasanya dalam keadaan ini, otak kanan kita yang bekerja, karena kita tidak melakukan apapun secara matematis dan teknis. Ada nggak orang yang boker ngitung percepatan jatuhnya 'bom boker' tersebut?

Boker sebaiknya pagi hari.
Kebiasaanku pribadi, boker selalu setelah subuh. Dulu, cukup banyak waktu antara subuh sampai berangkat ke sekolah. Sekarang, ga terikat sekolah lagi, jadi ga perlu subuh-subuh bokernya. Kenapa baiknya pada pagi hari? Karena pagi hari otak kita belum berisi informasi apapun. Akan lebih baik boker di pagi hari jika anda menginginkan inspirasi dan ide-ide gila.

Nah, sekarang ganti ngupil. Ngupil adalah satu bentuk tindakan mengorek keterangan kotoran dari lubang hidung dengan menggunakan jari tangan. Seringnya orang ngupil menggunakan jari kelingking. Hanya orang-orang aneh yang ngupil menggunakan jari tengah ataupun ibu jari. Kebayang nggak sih?

Ngupil itu nikmat.
Ada kepuasaan tersendiri saat kita berhasil mengeluarkan kotoran dari lubang hidung kita. Rasanya sangat puas, seperti mendapatkan harta yang berharga sekali. Kalopun kenikmatan ngupil itu bisa dijual, aku akan menjualnya dengan harga ratusan juta.

Ngupil itu candu.
Tidak semua orang sering ngupil, tapi yang ngupil biasanya mayoritas rolling on the floor . Kebiasaan jorok sejak kecil yang tidak dikendalikan orang tua membuat seseorang mempunyai kebiasaan ngupil. Ngupil tidak mengenal status sosial lho, baik orang kaya atau miskin kalo kebiasaan ini tidak dikendalikan sejak kecil, maka akan jadi sangat terbiasa dengan ngupil. Dan karena ngupil itu nikmat, maka orang akan cenderung mengulanginya, lagi lagi dan lagi.

Ngupil sebaiknya di rumah/kamar.
Memilih waktu dan tempat untuk ngupil adalah hal yang harus diperhatikan para pengupil. Tidaklah bijaksana jika kamu ngupil di tempat umum yang menjunjung tinggi kebersihan, seperti restoran misalnya. Selain memalukan, kita juga akan dicap jorok. big grin Jika merasa upil kamu sudah memenuhi rongga hidung dan membuat kamu susah bernafas *lebay*, maka pergilah ke toilet dan tuntaskan nafsu bejatmu disana. Jadi ngupil lebih baik di private room.

Nah, demikian tentang boker dan ngupil. Aku tahu ini nggak mutu, tapi cukup untuk bikin kamu tertawa, kan?



Credit

1 komentar: