Rabu, 10 Februari 2010

TRIK MENGHADAPI ATASAN YANG MENYEBALKAN




Atasan Anda tak sepintar yang Anda inginkan dan tak sebaik yang Anda harapkan ? Jangan langsung panik dan angkat kaki bila menemukan sesuatu yang berbeda dari harapan dan jangan biarkan karir Anda hancur karena kelakuan atasan yang menyebalkan. Terbukalah untuk setiap perubahan, carilah sisi positifnya, dan cobalah pahami seperti apa atasan Anda. Lari hanya menutup kita dari proses belajar.


• Atasan “Everything Is My Way”
Tanda : Senang memberi perintah dan suka memaksa bawahannya bekerja sesuai caranya. Sifat ini bisa berlatar belakang karena kekhawatiran takut dibohongi.

Minus : Memiliki bos tipe ini menjadikan bawahan seperti anak kecil karena selalu didikte.


Trik : Bila Anda tak sependapat dengan versi kerjanya yang dia paksakan ke Anda, jangan ragu untuk menyampaikannya asalkan dikemukakan dengan cara yang tepat, tidak melawan, dan memilih waktu yang tepat. Lebih baik lagi bila Anda selesaikan pekerjaan dua versi sekaligus, versi Anda dan versi bos, kemukakan dengan baik kelebihan hasil kerja versi Anda dibanding versi bos.




• Atasan “Cuek Bebek”
Tanda : Si bos sangat permisif dan ketika kita ingin meminta arahannya maka selalu keluar kalimat sakti “Semuanya terserah kamu !”. Tipe ini bisa jadi karena ia tidak memiliki kemampuan yang seharusnya dipunyai dalam menduduki posisi tersebut.

Plus : Membuat bawahan merasa dipercaya karena diberi kebebasan memutuskan sesuatu.

Minus : Meski dibebaskan, kita sering dibuat bingung karena tidak pernah ada arahan.

Trik : Dengan “ruang bergerak” yang lebih banyak berarti Anda memiliki kesempatan luas untuk mengembangkan kemampuan Anda maka gunakanlah dengan bijak. Caranya dengan selalu menginformasikan semua perkembangan pekerjaan dan meminta evaluasi darinya. Bila Anda memerlukan pengarahan dan atasan tidak memberikannya, Anda bisa meminta masukan dari rekan kerja atau atasan yang lebih tinggi dengan meminta izin dulu ke atasan Anda.




• Atasan “Serigala Berbulu Domba”
Tanda : Kesan pertamanya baik dan seolah – olah dia selalu percaya kemampuan bawahannya. Dia juga memiliki komunikasi yang baik kepada bawahannya. Namun ternyata ia memiliki tujuan tertentu untuk memanfaatkan ide bawahannya dengan mengatasanamakan pekerjaannya. Bila ada masalah ia langsung menunjuk bawahannya.

Plus : Atasan mengakui kemampuan dan sangat mengandalkan kita. Percayalah, Anda sangat dibutuhkan.

Minus : Sudah menguras otak dan tenaga, ide pun dibajak. Kita yang bersusah payah, atasan yang mendapat manisnya.

Trik : Menghadapi atasan manipulatif harus dengan cara manipulatif juga. Sebagai bawahan tentunya kita menjalankan tugas kita tapi ingat jangan serahkan semua informasi dan ide yang kita miliki. Bila ada kesempatan, Anda bias menyampaikan ide orisinal Anda tanpa melalui atasan. Ada waktunya perusahaan melihat siapa yang lebih berpotensi.




• Atasan “Angot – Angotan Alias Moody”
Tanda : Suasana hati atasan tipe ini sangatlah sulit ditebak. Bisa hari ini senang bukan main tapi tiba – tiba ia marah - marah kepada Anda.

Plus : Bila moodnya sedang bagus, bisa menjadi tipe atasan paling ideal.

Minus : Jika keadaan hatinya sedang tidak enak, maka ia mudah mencari kesalahan bawahannya sendiri. Sekecil apapun kesalahan Anda akan menjadi amarah besar.

Trik : Tipe atasan ini mengharuskan kita untuk luwes memahami dan mengikuti karakternya. Ketika moodnya terusik, ada baiknya kita menahan diri supaya mood kita tidak ikut terbawa. Bila memungkinkan, karyawan bisa menyampaikan keluh kesah mengenai moodnya itu, tentu saja dengan cara yang halus berupa sindiran atau bila ada rapat evaluasi, Anda bisa menyampaikannya di situ.



• Atasan “Genit”
Tanda : dibanding rekan kerja lainnya, Anda paling sering dihujani perhatian atasan. Anehnya, bukan hanya prestasi kerja Anda yang dipuji namun cara berpakaian pun tak luput dari perhatiannya. Anda sering mendapatinya main mata dan colek – colek seolah tidak sengaja.

Plus : Dibanding rekan kerja lain, mungkin atasan merasa lebih dekat dengan Anda sehingga tak sungkan untuk bercanda.


Minus :
Merasa risih dan kemungkinan timbulnya anggapan miring dari karyawan lain.

Trik : Apapun yang dilakukan bos terhadap Anda selama masih dalam batas kewajaran, tetaplah bersikap professional. Lakukan semua yang menjadi tugas Anda seperti biasa dan sebisa mungkin tidak menanggapi “candanya”. Jika Anda sudah amat terganggu dengan sikapnya, sampaikan dalam bentuk wajar melalui sindiran ataupun obrolan santai. Utarakan dengan tegas dan tunjukkan bahwa Anda hanya ingin serius kerja.



• Atasan “Serba Sempurna”
Tanda : Selalu menuntut bawahannya untuk melakukan pekkerjaan sebaik yang dia inginkan. Ia menggunakan standar pribadi dalam menilai pekerjaan.

Plus : Anda mendapat banyak pelajaran dan terbiasa bekerja dengan detail.

Minus : Meski sudah bekerja maksimal, bersiaplah menerima kritik pedas darinya karena dia selalu minta lebih.

Trik : ketika Anda mulai tertekan dengan standarnya, cobalah bertanya secara langsung apa yang diharapkan atasan dari pekerjaan Anda dan itu harus jelas dulu sebelum mengerjakan tugas. Kenali karakter hasil pekerjaan yang diinginkan atasan Anda sebelum memulai pekerjaan.



• Atasan “Obral Tugas”
Tanda : Senang membagi tugas namun tak melakukan pengawasan sebagaimana mestinya. Meski Anda tenggelam dalam pekerjaan tapi dia tetap memberi setumpuk pekerjaan lagi.

Plus : Setiap tugas baru selalu diserahkan kepada Anda yang menandakan atasan hanya mempercayai dan memandang positif kemampuan Anda.

Minus : Banyaknya tugas yang Anda emban otomatis semakin menguras energi dan waktu sehingga Anda harus rela waktu pribadi Anda berkurang demi pekerjaan.

Trik : Bila tak mampu lagi, sampaikan keberatan Anda dengan alasan yang tepat. Informasikan kepada atasan bahwa tugas yang Anda terima sudah terlalu banyak. Jangan merasa bersalah bila Anda memerlukan waktu untuk urusan pribadi karena keseimbangan bekerja adalah hak Anda.

Sebelum terlanjur mencapnya sebagai makhluk yang menyebalkan, lihat – lihat dulu apakah ia bersikap demikian dengan semua orang atau hanya pada Anda. Kalau hanya pada Anda, mungkin Anda masalahnya. Jika sudah memahami karakter dan berusaha fleksibel tapi Anda tetap tidak merasa klop dengan atasan bahkan Anda mulai uring – uringan terhadap teman dan keluarga Anda dengan melampiaskan kemarahan akibat stress di kantor, itu tandanya Anda harus keluar dari kantor. Sudah cukup waktu yang Anda habiskan demi bos yang menyebalkan.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar