Minggu, 07 Februari 2010

The Immortal Life of Henrietta LacksThe Immortal Life of Henrietta Lacks



Henrietta Lacks lahir di Roanoke, Virginia, Amerika Serikat, 18 Agustus 1920 – meninggal di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, 4 Oktober 1951 pada umur 31 tahun akibat penyakit tumor ganas adenokarsinoma serviks (leher rahim).

Henrietta Lacks menjadi terkenal karena sel tumor yang menyerang dirinya kemudian diambil dan dijadikan sampel guna penelitian medis oleh dr. George Otto Gey . Sel yang kemudian disebut sebagai Sel Hela atau Hela Cell Line tersebut merupakan immortal cell (sel abadi) karena mampu bertahan hidup, membelah dan memperbanyak diri dalam jumlah tak terbatas dalam media kultur. Sel Hela sekarang telah tersebar ke seluruh dunia. Sel ini bahkan dapat hidup di luar angkasa. Sel ini diletakan di satelit tak berawak seperti di satelit Amerika Serikat Discoverer 17 untuk mencoba ketahanan jaringan manusia terhadap gravitasi 0. Pada tahun 1954, sel HeLa digunakan oleh Jonas Salk untuk mengembangkan vaksin polio. Sel HeLa terus digunakan untuk penelitian kanker, AIDS, ketahanan manusia terhadap gravitasi 0, dan lain-lain.


Masa Kecil

Henrietta Lacks dilahirkan dengan nama Henrietta Pleasant pada tanggal 18 Agustus 1920 di Roanoke, Virginia. Orang tuanya adalah Eliza (1886–1924) dan John Randall Pleasant I (1881–1969). Eliza meninggal ketika melahirkan anaknya yang ke-10 tahun 1924. Kadang-kadang setelah istrinya meninggal, John Pleasant membawa anak-anak kembali ke tempat kerabat ibu mereka semasa hidup, dan mereka dibesarkan. Pada tahun 1929, Setelah kematian istrinya, John yang berusia 48 tahun masih tinggal di Roanoke di 12th Street Southwest, kemudian menikahi wanita tua bernama Lillian. John bekerja sebagai tukang rem jalur kereta api.



Menikah

Henrietta Pleasant menikahi David Lacks I (1915–2002) di Halifax County, Virginia. Setelah meminta dan meyakinkan suaminya, David Lacks, untuk pergi ke utara untuk mencari pekerjaan, Henrietta Lacks dan anak-anak mengikutinya. David mendapatkan pekerjaan di Sparrow's Point shipyards dan mendapatkan rumah untuk mereka di New Pittsburgh Avenue, Turners Station. Komunitas ini adalah salah satu yang terbesar dari kira-kira lima puluh komunitas Afrika Amerika di Baltimore County, Maryland. Pada tahun 1943, Henrietta pindah ke Turners Station yang kini merupakan bagian dari Dundalk, Baltimore County, Maryland. Pasangan itu memiliki lima anak: Deborah Lacks (lahir 1948) yang menikahi Pullum; David Lacks II; Lawrence Lacks; Zakariyya Lacks; dan anak perempuan lainnya. Anak terakhirnya lahir di Rumah Sakit Johns Hopkins pada bulan November tahun 1950.




Foto Dr. George Otto Gey penemu Sel HeLa

Meninggal Dunia

Pada tanggal 1 Februari 1951, Henrietta Lacks pergi ke Rumah Sakit Johns Hopkins karena masalah pada vagina. Pada hari itu, ia didiagnosis terkena tumor ganas leher rahim (kanker Serviks). Setelah melalui pengobatan dengan penyinaran radium, suatu terapi standar untuk kanker saat itu, ia meninggal dunia pada tanggal 4 Oktober 1951 pada usia 31 tahun. Henrietta Lacks dikubur tanpa batu nissan di kuburan keluarga yang terletak di Lackstown, tempat ia dibesarkan. Lackstown terletak di kota Clover di Halifax County, Virginia. Lackstown adalah nama dari tanah yang dimiliki oleh keluarga Lacks sejak mereka menerimanya dari keluarga yang bekerja keras dan juga keturunan dari. "Lax" adalah nama pertama keluarga ini. Nantinya keluarga Lax menganti nama akhirnya menjadi "Lacks". Ibu Henrietta Lacks memiliki batu nissan satu-satunya dari lima kuburan di kuburan keluarga di Lackstown.






Gambar media kutil sel Hela


Sel HeLa

Sel HeLa atau HeLa Cell Line adalah sel yang diisolasi oleh Dr. George Otto Gey dari tumor ganas serviks milik Henrietta Lacks. Awalnya sel Hela dianggap kependekan dari "Helen Lane" atau "Helen Larson", guna mengaburkan identitas pemilik aslinya yaitu Henrietta Lacks. Baru 24 tahun kemudian identitas pemilik asal sel Hela diungkap ke publik.

Sel ini secara morfologi merupakan sel epitelial yang sudah dimasuki oleh Human Papiloma Virus (HPV) tipe 18. Sel ini bersifat immortal dan sangat agresif sehingga mudah untuk dikultivasi tetapi sel ini mudah menginvasi kultur sel lain (Doyle dan Griffiths, 2000).

Dibanding sel tumor lainnya, proliferasi sel ini sangat cepat dan abnormal. Sifat immortal yang dimiliki sel ini diduga akibat peran dari enzim telomerase saat proses pembelahan diri.

FBI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar