Minggu, 21 Februari 2010
Tips Mengatasi “Bad Mood”
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan lebih gampang stres dan “bad mood” dibanding laki-laki. Terutama menjelang menstruasi yang lebih dikenal sebagai premenstrual syndrome. Berikut ini adalah tips untuk menghalau “bad mood” yang mengganggu produktivitas dan kreativitas kita.
1. Olahraga
DENGAN melakukan gerakan-gerakan olahraga hingga berkeringat, zat endorphine akan dikeluarkan oleh tubuh. Pengeluaran zat kimia alami tubuh ini membuat tubuh merasa nyaman karena zat ini tergolong zat yang bersahabat buat otak dan juga dapat menghilangkan rasa sakit. Itulah kenapa orang yang senang olahraga selalu keliatan fit dan happy.
2. Tertawa
Terapi tertawa untuk mengurangi stres sudah banyak dilakukan orang. Tertawa 5-10 menit bisa merangsang pengeluaran endorphine dan serotonin, yaitu sejenis morfin alami tubuh dan juga metanonin. Ketiga zat ini merupakan zat yang baik buat otak. Kalau tubuh dirangsang untuk mengeluarkan zat-zat ini kita akan merasa lebih tenang.
Kendalanya, tertawa untuk alasan yang tidak lucu dan sendirian kadang susah dilakukan. Tetapi tidak berarti sendirian tidak bisa. Jika memang tidak ada obyek yang bisa membuat kita tertawa, paksakanlah untuk tertawa. Ambil cermin, lihat diri sendiri dan tertawalah. Tidak perlu berpikir bahwa kita sedang melakukan hal konyol. Katakan bahwa kita sedang mengendalikan perasaan tidak enak dalam diri kita. Orang bijak bilang “orang yang sehat adalah orang yang mampu menertawai dirinya sendiri.”
3. Relaksasi
Relaksasi banyak macamnya. Ada yang membayangkan suasana pantai yang indah dengan empasan ombak dan embusan angin menerpa wajah. Atau membayangkan suasana pegunungan yang hijau asri dengan bunyi air terjun yang menerpa batu-batu. Atau membayangkan apa saja yang kita sukai.
Ada juga relaksasi otot, yaitu dengan menegangkan dan mengendurkan otot-otot. Coba tegangkan otot-otot di tubuh kita, rasakan otot yang menegang itu. Lalu kendurkan perlahan-lahan. Rasakan bedanya ketika dalam keadaan tegang dan kendur. Misalnya, kepalkan telapak tangan kuat-kuat selama setengah menit, rasakan ketegangannya. Lalu lepas pelan-pelan, dan rasakan. Lakukan untuk bagian-bagian tubuh yang lain biar semuanya terasa lebih rileks.
4. Latihan pernapasan
Cobalah tarik napas dalam-dalam melalui hidung. Rasakan perjalanan udara di dalam tubuh kita. Tahan sebentar lalu keluarkan perlahan-lahan lewat mulut. Ambillah posisi serileks mungkin. Kuncinya, sadarilah setiap perjalanan udara di tubuh kita saat masuk maupun saat keluar. Saat marah pun lakukanlah latihan ini, biar kita enggak terbawa emosi. Ini bisa juga dilakukan untuk mengurangi nervous.
5. Menangis
Menangis, salah satu cara mengurangi ketegangan. Dengan menangis, zat-zat yang enggak baik buat otak seperti adrenalin yang menyebabkan ketegangan dan kecemasan bisa berkurang karena ikut keluar bersama air mata sehingga kita akan merasa baikan.
6. Berendam di air
Berendam di air membuat tubuh kita rileks karena aliran darah diperlancar. Rasakan dan nikmati sentuhan air yang menyelimuti seluruh permukaan tubuh. Lupakan pikiran-pikiran yang bikin kita bete, fokuskan ke air yang menyentuh kulit kita. Bisa juga ditambahkan bunga-bunga yang wangi biar sekaligus jadi aroma terapi.
7. Berpikir positif
Perasaan-perasaan negatif umumnya berasal dari pikiran negatif. Apa yang kita pikirkan akan memengaruhi perasaan kita. Maka, untuk mengubah perasaan-perasaan negatif itu kita bisa melakukannya dengan mengubah isi pikiran kita. Pikiran-pikiran negatif digeser ke pikiran yang positif. Misalnya dengan mengingat hal-hal yang menyenangkan. Bisa juga dengan mengingat impian-impian atau cita-cita kita. Tanamkan di hati dan pikiran bahwa untuk meraih cita-cita itu dibutuhkan semangat.
8. Curhat
Pergilah ke salah satu teman dan berceritalah. Dengan bercerita, beban kita akan terkurangi. Pilihlah orang yang benar-benar bisa kita percayai dan bisa mendengarkan sehingga kita merasa aman untuk bercerita. Ceritakan apa yang membuat kita bad mood.
9. Lakukan hobi
Kreativitas itu muncul kalau kita dalam keadaan rileks. Hobi juga bikin kita rileks. Kalau kita bisa gitaran, ambil gitar dan mainkanlah. Bernyanyilah sesuka hati. Kalau senang ngutak-atik, carilah barang-barang yang rusak di rumah lalu perbaiki. Nah, bermanfaat kan?
10. Menulis
Cobalah menuliskan semua yang kita rasakan. Identifikasi emosi-emosi yang kita rasakan. Tulis semuanya dengan bebas. Enggak perlu mikir, yang penting tulis. Biarkan tangan kita jadi pelampiasan kekesalan, kesedihan, atau kesepian kita. Ini tidak hanya membantu mengeluarkan apa yang kita rasakan, tapi juga membantu mengenali diri sendiri.
11. Tidur
Tidur bisa juga dijadikan terapi untuk mengurangi kemarahan dan kesedihan. Perasaan-perasaan negatif kadang muncul dari pikiran-pikiran kita yang cenderung memandang persoalan dari sisi negatif. Sehingga otak menjadi tegang dan emosi terganggu. Dengan tidur, kita memberikan kesempatan pada otak untuk rileks. Pikiran negatif akan terlupakan. Ketika bangun biasanya pikiran kita jadi berbeda dari sebelumnya.
Dari beberapa tips di atas, kita bisa coba semuanya lalu tentukan mana yang lebih efektif buat kita. Dengan begitu kita tidak akan lagi dikuasai oleh emosi-emosi negatif sehingga kita tidak perlu bad mood lama-lama.
Credit
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar