Rabu, 28 April 2010

Raeshartegha sedang belajar bahasa jepang!!


perkenalkan ini Hajimeru



Hi, tadi aku bis diajarin bahasa jepang oleh dhupie sensei, ternyata bahasa jepang yang sulit bisa jadi menyenangkan jika tumbuh minat yang kuat untuk memahaminya. Sama halnya dengan bahasa indonesia, orang jepangpun cfenderung kesulitan pada setiap kata, dialek & slank yang ada di indonesia. Bahkan temanku Mikoto pernah bilang kalau di negerinya, bahasa indonesia sama sulitnya dengan menangkap lalt pada sepasang sumpit. haha... daripada pusing-pusing & banyak cing cong, belajar bahasa jepang bareng megha yukz




* Jika menemukan tanda [] berarti disitu adalah cara bacanya

* Jika menemukan tanda {} berarti artinya

* Jika menemukan tanda () berarti penjelasan






MENGENAI HURUF/ AKSARA JEPANG




Ada tiga jenis huruf yang dipakai untuk menulis dalam bahasa Jepang. Bahasa Jepang sangat berbeda dengan bahasa China, namun huruf-huruf yang dipergunakan untuk menuliskan bahasa Jepang semula berasal dari China di mana konon dikatakan telah diciptakan ribuan tahun yang lalu. Huruf-huruf tersebut disebut kanji, bermula dari gambar benda. Dengan berlalunya waktu, gambar-gambar itu berubah, dan kebanyakan kanji tidak lagi terlihat sebagaimana bendanya semula; kini menjadi kata atau bagian dari kata. Ada sekitar 2000 kanji yang umum dipakai. Anak-anak mempelajari 1006 kanji di sekolah dasar dan 939 kanji lagi di sekolah menengah pertama.

Selain huruf kanji, orang Jepang juga menggunakan dua perangkat huruf fonetik, yaitu hiragana dan katakana, keduanya dikembangkan dari kanji. Tiap perangkat terdiri dari 46 huruf, yang merupakan suku-kata (biasanya berupa satu konsonan dan satu vokal, seperti “ka”). Dengan tambahan titik-titik khusus pada huruf tertentu, terjadi perubahan bunyi sehingga huruf-huruf ini dapat mengungkapkan semua bunyi dari bahasa Jepang modern. Hiragana dipakai bersama dengan kanji untuk menuliskan kalimat Jepang umum. Katakana dipakai untuk menuliskan kata-kata serapan dari bahasa lain, nama orang dan tempat non-Jepang, bunyi, dan suara hewan.








Ada banyak dialek lokal dalam bahasa Jepang, disebut hougen. Untuk menunjukkan benda-benda yang sama, ada berbagai kata dialek yang berbeda-beda. Juga ada macam-macam variasi dalam logat dan intonasi, serta dalam akhiran pada kata kerja dan kata sifat. Meskipun demikian, orang-orang dari berbagai daerah dapat berkomunikasi dengan mudah karena menggunakan bahasa Jepang lisan standar yang sudah diterima secara luas.

Sumber:

http://www.id.emb-japan.go.jp/

Seperti biasanya dalam belajar bahasa harus rajin-rajin dalam menghafalkan kosakata. Kosakata dalam Bahasa Jepang disebut dengan kotoba. Sebelum menghafalkan semua kotoba yang diperlukan dalam setiap pelajaran, maka ada hal yang harus dipahami terlebih dahulu tentang kotoba tersebut. Sebagai catatan, simaklah hal berikut:

* Mengenai kotoba

Kotoba (kosakata) dalam Bahasa Jepang yang harus dihafalkan adalah kotoba dalam bentuk kamus.

* Mengenai bentuk kamus

Bentuk kamus maksudnya adalah kotoba yang disajikan dalam kamus Indonesia-Jepang maupun Jepang-Indonesia.

REI {Contoh}

Jika menemui kata tabemasu dan ingin mengetahui artinya maka tidak akan menemukan artinya dalam kamus. Tetapi jika mencari kata taberu dalam kamus maka akan mengetahui artinya yaitu makan. Kata tabemasu tidak ada dalam kamus karena tabemasu adalah kata dalam bentuk ~masu [mas`(k)/mas] yaitu bentuk kata kerja. Jadi kata tabemasu digunakan dalam kalimat yang menyatakan kata kerja.

Taberu (makan) Tabemasu (makan/memakan)

* Mengenai kata sifat

Kata sifat dalam bahsa Jepang berubah sesuai dengan artinya. REI {Contoh:}

Chikai : dekat

Chikaku-nai : tidak dekat

Chika-katta : dekat (bentuk lampau)

Chikaku-nakatta : tidak dekat (bentuk lampau)

Dalam Bahasa Jepang terdapat berbagai bentuk kata sesuai penggunaan dan kebuthannya. Masih ada bentuk-bentuk lain selain bentuk kamus dan bentuk ~masu. Untuk bentuk-bentuk tersebut akan ditemui dalam pembelajaran Bahasa Jepang sesuai tingkatannya. Sehingga apabila belajar Bahasa Jepang harus terus menerus didikuti perkembangan dan tingkatannya. Jadi ganbate ne! {semangat ya/good luck}

Sebagai permulaan,sebelum mamuali pelajaran 1 sampai seterusnya akan saya sajikan contoh-contoh percakapan Bahasa Jepang. Bagi yang akan berkunjung ke Jepang dan tidak sempat ke lembaga pendidikan Bahasa Jepang maka selain menguasai Bahasa Inggris, hendaknya memahami Bahasa Jepang.

Aisatsu {salam}

KOTOBA {kosakata}

Hai` : ya

Iie [iie`] : tidak

Dozo : silakan

Onegaishimasu [onegaishimas] : permisi

Arigatou gozaimasu [arigato gozaimas] : terimakasih

Domo arigatou gozaimasu : terimakasihbanyak

Do itashimashite : sama-sama

Iie, kekko desu : tidak, sudah cukup

Sumimasen : maaf

Gomennasai : maaf

Ohayo gozaimasu : selamat pagi

Konnichiwa : selamat siang

Konbanwa : selamat malam

Sayonara : selamat tinggal

(dalam jangka waktu yang lama)

Oyasuminasai : selamat tidur

Mata oaishimasho : selamat tinggal

(dalam jangka waktu yang tidak lama)

Mata ashita : sampai jumpa besok

Ashita [ashta] : besok

Hisashi buri desu ne : It`s a long time not to meet you

Ogenki deshita ka? : apa kabar

Dhupie said….

mohon maaf yach…. untuk beberapa kalimat ada yang Dhupie artikan dalam Bahasa Inggris. Karena untuk kalimat tertentu, lebih bisa dipahami jika diartikan dalam Bahsa Inggris daripada Bahasa Indonesia.

Kaiwa {percakapan}

Noriko san : Eiichi san, ogenki desu [des] ka?

Eiichi san : Hai` genki desu. Arigatou gozamasu.

Noriko san wa mo genki desu ka?

Noriko san : Watashi mo genki desu yo!

Imi wa… {artinya adalah…}

Noriko san : Tuan Eiichi, apa kabar?

Eiichi san : Ya. Baik-baik saja. Terimakasih. Nona Noriko apa juga baik-baik saja?

Noriko san : Ya. Saya juga kabar baik.

Dhupie said…

Untuk selanjutnya pada bentuk ~masu atau ~ desu silakan menghafal sendiri yachh cara bacanya!

Renshuu ! {latihan}

Buatlah beberapa percakapan dengan kosa kata dan pola kalimat yang sudah diajarkan! Ganbate ne! {good luck ya..}

1. A : ……………………………….

B : ……………………………….

2. A : ……………………………….

B : ………………………………

Beberapa percakapan dalam kehidupan sehari-hari

ji : jam

ima : sekarang

chodo : tepat

toire : kamar mandi

kaidan : tangga

ushiro : belakang

Ø A : sumimasen {permisi}

B : hai

A : ima wa nan-ji desu ka? {sekarang jam berapa}

B : chodo san-ji desu {jam 3 tepat}

Dhupie said….

Untuk lebih memahami hitungan angka dan waktu, pelajari pelajaran-pelajaran Bahasa Jepang selanjutnya secara bertahap. Dhupie ingatkan, setiap ada kosakata baru, segera hafalkan agar lebih lancar dalam belajar.

Ø A: sumimasen, toire wa doko desu ka? {permisi, dimana kamar kecil}

B: ano kaidan no ushiro desu. {berada di belakang tangga itu}

A: Domo {terimakasih}

Ø Fumiya san : Rizuka san wa gakusei desu ka?

Rizuka san : Hai`, gakusei desu

Pelajaran 1

KOTOBA

To be continuou…

Dalam menulis pelajaran Nihongo ini Dhupie mencari referensi melalui berbagai buku dan situs internet. Beberapa buku yang Dhupie pakai dalam menulis halaman Nihongo adalah…….

Kano, Chieko,dkk.1998.Basic Kanji Book.Tokyo: Bojinsha CO.,LTD

Taniguchi, Goro.1999 Kamus Standar Bahasa Jepang-Indonesia.Jakarta : Dian Rakyat

World, NHK.2002.Belajar Bahasa Jepang.Tokyo: NHK World



Nb : ada sedikit bagian diatas artikel ini yang terpotong, hehe... males abis gak ngerti sensei bilang apa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar